Sunday, July 3, 2016

Ramadhan yang tak kumenangkan.

29 Ramadhan 1437.

Tidak terasa, bulan Ramadhan sudah memasuki hari ke 29. Sebentar lagi Ramadhan, sang bulan penuh rahmat itu akan pergi.

Berapa banyak penyesalan yang kita rasakan?
Berapa kali kita khatamkan Quran?
Berapa kali kita laksanakan shalat tarawih yang hanya ada dibulan Ramadhan?
Berapa kali kita tergerak untuk melaksanakan shalat-shalat sunnah?
Berapa banyak kesempatan sedekah untuk yang kita lewatkan hanya karena ada 'kebutuhan' yg belum terpenuhi seperti baju lebaran?
Berapa banyak rencana ibadah sunnah yang mungkin kita tidak pernah lakukan dibulan bulan lain namun kita canangkan di bulan Ramadhan yang akhirnya tak terealisasi?
Seberapa jauh langkah yang kita tempuh untuk mencapai masjid demi melaksanakan sholat berjamaah?

Atau bahkan ibadah wajib itu sendiri.
Sudah full kah sholat dan puasa kita? Atau masih bolong-bolong?
Sudah kita jagakah hati, mata dan telinga kita selama puasa? Atau masih kita gunakan untuk menggunjingkan orang lain, masih kita gunakan untuk hal-hal tak bermanfaat?

Ataukah kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi kita?
Sibuk mempersiapkan bukber dengan teman sd, smp, sma, kuliah, kerja, kolega dengan dalih silaturahmi.
Sibuk mempersiapkan baju lebaran, kue lebaran.
Sibuk berburu diskonan.
Sibuk dengan dunia.

Apa sebenarnya makna dari Ramadhan itu sendiri?
Bukankah Allah menjanjikan pahala yang berlipat untuk amalan-amalan yang dilakukan saat Ramadhan?
Lalu kenapa fokus kita malah untuk bukber? Untuk beli baju lebaran?
Kenapa fokus kita malah kedunia yang tidak memberikan kita pahala berlipat?
Bukankah dunia tersebut masih bisa kita kejar pada 11 bulan lainnya?
Kenapa harus saat Ramadhan?

Teringat lirik lagu dari penyanyi kenamaan
"Terlambat kusadari, kau teramat berarti. Terlambat tuk kembali dan tuk menanti kesempatan kedua yang takkan mungkin pernah ada".

Ya. Jika kesempatan untuk bertemu Ramadhan tidak Allah berikan lagi. Sudah puaskah kita dengan amalan Ramadhan kita kali ini? Akankah kita bahagia ketika menghadapNya mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita?

Ramadhan akan pergi. Itu pasti.
Kita juga akan mati. Itu pasti.
Maka jadikanlah Ramadhan mu lebih bermakna dengan mempersiapkannya jauh-jauh hari.
Jika engkau telah gagal di Ramadhan kali ini, bertobatlah.
Dan buatlah planning untuk Ramadhan tahun depan. Mulai sekarang.

Walau Ramadhan kali ini tak kita menangkan, kita masih punya 11 bulan untuk mempersiapkan Ramadhan yang akan datang.
11 bulan kedepan kita bisa memperbanyak shalat sunnah. Tahajjud, dhuha, ba'diyah, qobliyah, hajat, taubat.
11 bulan kedepan kita bisa memperbanyak tilawah dan mentadabburi alquran. Walau hanya 1 halaman sehari. Atau bahkan 1 ayat sehari.
11 bulan kedepan kita bisa memperbanyak sedekah. Pintu sedekah selalu terbuka dari segala arah.
11 bulan kedepan kita bisa memperbanyak ikut kajian, majlis taqlim, liqo, seminar, workshop. Apapun yang mendekatkan kita pada Allah dan agamaNya.
11 bulan kedepan adalah waktu yang panjang untuk membangun kebiasaan baik, hingga ketika Ramadhan itu datang lagi (insya Allah), kita sudah terbiasa melakukan amalan amalan baik.
Hingga ketika Ramadhan itu datang lagi, kita bisa benar benar mendapatkan kemenangan sejati.

No comments:

Post a Comment